Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Manusia dan Gas Gas Rumah Kaca

Efek rumah kaca terjadi ketika energy dari sinar matahari tiba di permukaan bumi, dan menghangatkan bumi. Ketika itu, permukaan bumi akan menyerap panas, namun sebagian panas memantulkan sisanya kembali. Planet bumi yang kini di huni oleh tujuh miliar manusia ini, merupakan satu satunya planet yang sangat ideal untuk kehidupan. Suhu rata rata global bumi adalah 15 o C. Kondisi ini terjadi karena bumi dilapisi atmosfer yang ideal. Atmosfer yang letaknya di tepi permukaan bumi adalah ibarat selimut. Lapisan yang berada di kulit terluar bumi berasal dari gas yang sering disebut ‘gas gas rumah kaca’ (GRK) dalam konsentrasi memadai. Gas rumah kaca yang tetap memelihara nkehidupan tersebut merupakan ‘selimut’ yang selalu menghangatkan. Pemanasan global terjadi akibat gas gas rumah kaca (GRK) semakin hari semakin menumpuk dan mempertebal selimut bumi tersebut. Kenaikan konsentrasi gas gas rumah kaca akan membuat selimut bumi bertambah tebal dan panas yang seharusnya keluar dari atmosfe...

1 ons bukanlah 100 gram (Kesalahan turun temurun?)

Banyak dari kita telah mengetahui pernyataan yang salah   tentang 1 ons adalah 100 gram dan 1 pound adalah 500 gram. Padahal, pihak Dir. Metrologi (lembaga yang paling berwenang atas sistem takar-timbang dan ukur di Indonesia) telah lama melarang pemakaian satuan ons untuk ekivalen 100 gram. Mereka justru mengharuskan pemakaian satuan yang termasuk dalam Sistem Internasional (metrik) yang diberlakukan resmi di Indonesia. Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan Ons bukanlah bagian dari sistem metrik ini dan untuk menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua anak timbangan (bandul atau timbal) yang bertulisan "ons" dan "pound".              Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, ternyata tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang legal atau pengakuan internasional atas satuan ons yang nilain...

Mengulas novel “The Jacatra Secret”

THE JACATRA SECRET, sebuah novel komplit dengan gambar dan bukti-bukti yang berkisah tentang petualangan pakar bahasa simbol asal Universitas George Washington, Doktor John Grant yang diminta memecahkan sejumlah kejanggalan yang ditemukan polisi di dekat jasad Profesor Sudradjat Djoyonegoro. Pejabat teras Bappenas tersebut ditemukan tewas dengan luka tembak tepat di depan pintu gerbang Museum Sejarah Jakarta. Bersama seorang gadis cantik berdarah campuran Prancis-Indonesia, Angelina Dimitreia yang tengah melakukan penelitian di Mabes Polri, Doktor Grant menemukan jika sejumlah kejanggalan tersebut diyakini merupakan pesan-pesan tersembunyi dari sang korban sesaat sebelum kematiannya yang ditujukan bagi mereka berdua untuk menemukan pembunuhnya. Hanya berselang beberapa jam dari kematian sang profesor, asisten senior ekonom Neolib tersebut dan penjaga Museum Prasasti Jakarta juga ditemukan tewas dengan luka tembak yang sama di dua tempat yang berbeda. Hasil awal uji forensik Polr...

Dilindungi namun tak terlindungi

Orang utan (atau orangutan , nama lainnya adalah mawas ) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat , yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia , khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera . Warna rambut orangutan yang cokelat kemerahan serta cerah, adalah warna yang unik di dunia kera. Dan ketika kita melihat sosoknya yang unik, tatapannya yang lugu, mungkin hal yang pertama hadir di benak kita adalah betapa lucunya satwa ini.   Pada dasarnya Orangutan memiliki peran ekologis yang cukup besar. Satwa langka ini mampu menjaga regenerasi hutan. Tidak hanya itu ternyata orangutan adalah salah satu spesies yang mempunyai banyak kemiripan dengan manusia. Rupanya, tak hanya sembarang mirip saja, bahkan 97 persen DNA Orangutan memiliki kesamaan dengan manusia.                   "Sebanyak 97 Persen DNA orangutan sama dengan kita. Jadi, kita bisa...