Surga Kecil di Sudut Ibu Kota

Aku tidak bisa menulis indah seperti jurnalis pada setiap majalah. Aku juga tidak biasa bercerita menggunakan tulisan. Tapi, mungkin aku dapat bercerita dengan gayaku.

Tidak butuh waktu lama kami mengenal satu sama lain. Hanya sebuah perjalanan saja dapat membuat kami cukup dekat. Bukan suatu kemewahan dunia yang kami cari. Mungkin tujuan yang sama membuat kami jadi dekat. Sudah lebih dari 2 tahun aku di teens go green. Sebuah organisasi yang di dalamnya menampung semangat muda. Namun, hanya beberapa bulan terakhir ini aku merasa dekat dengan orang orang di dalamnya.

Mungkin itu hanya prolog dari ku yang tidak penting bagi pembaca sama sekali.
Cerita ini di mulai pada musim panas 2016. Tidak jelas juga musim apa ini karena di tahun ini musim tidak menentu. Pada awalnya kami menjalankan niat untuk pergi ke pulau. Seperti biasa aku selalu datang terlambat. Membuat takut teman teman, sedikitnya membuat mereka kesal. Perjalanan di awal agak membuat kapok karena kapal yang kami tumpangi tidak bisa beroperasi. Hal itu menyebabkan kami harus pindah kapal. Mungkin itu hal yang biasa tapi hal itu memotong waktu bermain ku di pulau nantinya.

Jam menunjukkan pukul 10.15 kapal kami baru mulai jalan menuju pulau yang kami tuju, pulau Pramuka. Setelah perjalanan sekitar 3 jam yang membuat jenuh, kami pun sampai di pulau Pramuka. Laut yang bening seperti kaca memecah jenuh berubah menjadi rasa penasaran yang sangat dalam. Ingin langsung berenang rasanya. Tapi tidak secepat itu, aku harus pergi ke penginapan untuk menaruh barang dan setelah itu makan. Aku dan teman teman komunitas teens go green sekamar dengan dua orang yg berasal dari palembang, mereka adalah Nina dan Mirna. Cukup menyenangkan orang orang baru ini. Bertemu mereka menambah relasi dan pengetahuan. Terlebih mereka orang yg cukup senang bercanda. Perjalanan ini tambah menyangkan.

Waktu yang di nanti nanti tiba, kita berenang. Senang rasanya ketemu air. Seperti tidak pernah bertemu air sebelumnya. Tapi yang menakjubkan bukan di bagian itu. Sudut lain yang menakjubkan adalah keindahan pulau saat kami berenang. Kami pergi menuju pulau kotok. Dengan perahu kecil yang muat sekitar 30 orang, kami pun tiba di pulau kotok. Pulau sepi dengan ombak yang tenang. Penampakan matahari sore dengan angin lembut yang menghangatkan lautan, membuat semua suasana jadi tambah menyenangkan.

Hal tersebut pasti sayang jika tidak di abadikan. Untunglah ada team moearial yang membantu mengabadikan moment itu. Suasana dan alam yang mendukung membuat pengemasan moment jadi terlihat indah. Tidak banyak hal yang dilakuan selain berenang berenang dan berenang, tapi hal itu tidak sama sekali membuat bosan. Bahkan menyenangkan ditambah kami bermain kayak dan membentuk lingkaran di air. Sebenarnya saat itu aku tidak bisa berenang. Aku hanya mencoba tenang dan meniru apa yang di lakukan orang di sekitarku dan hasilnya aku bisa secara mendadak. Takut akan tenggelam tadinya, hanya bila kau mau menghadapi ketakutan mu kau bisa melakukan apapun diluar pemikiran mu. 


Setelah berenang cukup lama kami memandang langit senja di pojok pulau. Pada jembatan panjang yang terbuat dari kayu, kami melihat perlahan matahari mulai tenggelam di sisi lautan. Indah, hanya kata itu yang terlintas kala itu. Perlahan langit berubah menjadi gelap. Cahaya dari matahari pun mulai sirna. Perlahan satu persatu bintang mulai terlihat di atas langit malam. Berjejer membentuk lukisan indah karya Sang Kuasa. Ada bulan baru disana disampingnya terdapat bintang yang menemaninya. Seakan melambai mengantarkan kami pulang menuju daratan. Dinginnya laut tak menyebabkan berkurangnya takjub kala malam itu.

Sesampainya di penginapan kami bersih bersih dan makan tentunya. Santapan makan malam kami ikan lagi. Aku sangat suka ikan, mungkin karena aku tidak makan ayam. (*Hal ini tidak penting) Selanjutnya kami beristirahat tapi sebelum itu aku, ka sinta, sherly, pasangan sejoli (ka akbar dan ka ria) pergi mengunjungi kerabat di pulau itu. Kami bisa bersyukur bisa bersilaturahmi dengannya. Tak terasa jam sudah menunjukkan tengah malam yang artinya kami harus benar-benar beristirahat. Kembali ke penginapan membawa banyak cemilan. Kemudian kami beristirahat menunggu pagi untuk kembali berenang.

Paginya kami mempunyai agenda snorkling. Melihat penduduk bawah laut dengan warna warni nya. Ekspektasiku sangat besar, untungnya di luar ekspektasi bahkan melebihinya. Keindahan alam bawah laut membuatku semakin kagum dengan surga di pojok kota ini. Terlebih lagi usai snorkling kami mengunjungi pulau air. Dimana saat di pulau tersebut kau seperti berjalan di atas kaca yang di bawahnya terdapat kenampakan bawah laut yang luar biasa. Berimajinasi aku akan istana Sulaiman yang dikatakan lantainya seperti kaca, mungkin laut ini versi lainya.

Setelah kagum dengan semua keindahan pulau air kami menuju penakaran hiu. Tidak sebesar yang di film film tapi itu mungkin baru anaknya. Setelah puas kami pulang.

Perjalanan pulang tidak selancar pergi. Ombak kencang membuat kapal oleng. Banyak orang yang muntah. Kapal jadi bau tidak sedap. Aku mungkin terlalu lelah untuk perduli itu semua. Akhirnya melihat orang sebelahku tertidur akupun ikut tertidur. Saat aku bangun sudah sampai di dermaga kali adem.

Seperti itulah perjalanan liburan singkatku. Semoga kita di pertemukan di lain kesempatan. Dalam perjalanan yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh SCM (Supply Chain Management) Pada Sepatu Adidas

Struktur atau Skema Organisasi

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI BANK BCA CARD CENTRE CABANG SURABAYA