Contoh SCM (Supply Chain Management) Pada Sepatu Adidas
Sistem SCM adalah suatu sistem, metodologi,
strategi, perangkat lunak (software) dan aplikasi berbasis web yang mampu
membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pemasok. Supply
Chain Management (SCM) adalah pengelolaan semua proses untuk merancang,
manufaktur operasi, koordinasi, dan pengendalian, layanan, dan sistem
distribusi. Dapat disimpulkan bahwa SCM adalah proses alur data dari supllier
hingga ke konsumen. Berikut adalah contoh SCM pada pabrik Sepatu Adidas:
Contoh SCM Sepatu Adidas |
Untuk
membuat sepatu, sebuah pabrik sepatu memerlukan bahan bahan yang di perlukan
dari para pemasok. Pemasok benang mendapat benang dari penghasil benang yaitu
perkebunan kapas. Pemasok karet mendapat karet dari penghasil karet yaitu
perkebunan karet. Pemasok kain mendapat kain dari penghasil benang, dimana
penghasil benang mendapat benang dari perkebunan kapas. Pemasok busa mendapat
busa dari penghasil busa. Sedangkan, Industri kardus dan kertas mendapat Kardus
dan kertas dari Penghasil kardus dan kertas yaitu hutan. Di SCM ini terdapat 4
pemasok, yaitu pemasok benang, pemasok karet, pemasok kain dan pemasok busa.
Kemudian 4 pemasok tersebut memberikan pasokanntya ke gudang bahan baku yang
selanjutnya akan dikirim ke pabrik pembuatan sepatu untuk membuat sepatu.
Setelah sepatu sudah selesai maka sepatu yang sudah jadi dikirim ke bagian
pengujian sepatu untuk diuji apakah sepatu yang dibuat sudah sesuai standar
atau belum.
Setelah itu, terdapat industri kardus dan kertas yang diperlukan untuk membuat kemasan (kardus) pada sepatu. Industri kardus dan kertas tersebut menyerahkan bahan baku mereka berupa kardus dan kertas ke bagian pengepakan sepatu untuk selanjutnya di buat sebuah kardus untuk mengepak sepatu yang sudah dibuat.
Setelah sepatu sudah selesai diuji di bagian pengujian sepatu, dan pengepakan sudah selesai dilakukan oleh bagian pengepakan kardus, maka sepatu dan pack (kardus sepatu) dikirim ke pabrik pengemasan sepatu untuk dikemas dan diberi label merk dan ukuran. Setelah selesai sepatu yang sudah siap dijual disimpan di gudang sepatu. Gudang sepatu berfungsi untuk menyimpan sepatu yang sudah siap jual.
Setelah itu sepatu yang sudah siap jual dikirim ke distributor sepatu untuk selanjutnya dikirim ke toko sepatu, toko online shop, dan pasar internasional yang pada akhirnya sepatu tersebut sampai ke tangan konsumen.
Global Supply Chain Statement Adidas mengenai Supply Chainnya, yaitu : “We have rules and guidelines that support us in integrating sustainability into our supply chain”. Ini menunjukkan bahwa dalam mengembangkan operasionalnya maka Adidas memiliki aturan serta batasan yang menjadi patokan mereka. Adidas berinovasi pada rantai pasok melalui e-commerce. Langkah awal yang dialakukan oleh Perusahaan adalah mengumpulkan orang IT yang akan mengkoordinasi jalannya e-commerce tersebut. Melalui e-commerce tersebut dia berharap Adidas dapat berkomunikasi langsung dengan customernya. Di samping itu e-commerce dapat membantu proses marketing yaitu untuk memperkenalkan produk adidas pada pelanggan. Dengan melakukan hubungan yang secara langsung dengan konsumen maka Adidas dapat dengan mudah mengetahui jenis produk yang seperti apa yang konsumen butuhkan, dan setelah itu barulah proses supply chain dilakukan.
Sumber :
http://rivqiromadhoni.blogspot.co.id/2015/10/contoh-scm-supply-chain-management-pada_10.html
http://www.slideshare.net/evimaria75/global-operations-adidas
Komentar
Posting Komentar