Resensi Film (My Sister's Keeper)



DATA FILM
-          Judul Film                            : My Sister’s Keeper
-          Genre                                   : Drama
-          Sutradara                              : Nick Cassavates
-          Penulis Sekenario                 : Jeremy leven (film) – Jodi Picoult (novel)
-          Produser                               : Curmudgeon Fims
-          Studio Produksi                    : Curmudgeon Film, Gran Via Production & Mark Johnson Production
-          Distributor                            : New Line Cinema
-          Negara                                  : Amerika
-          Durasi                                   : 109 menit
-          Tahun Rilis                           : 26 juni 2009 (Amerika)

DATA LAINNYA
-          Adaptasi dari                        : Novel
-          Judul                                     : My Sister’s Keeper
-          Penulis                                  : Jodi Picoult
-          Negara                                  : Amerika
-          Tahun terbit                          : 6 april 2004

PEMERAN UTAMA
-          Abigai Breslin sebagai Anna Fitzgerald
-          Sofia Vassilieva sebagai Kate Fitzgerald
-          Cameron Diaz sebegai sara Fitzgerald
-          Jason Patric sebagai Brian Fitzgerald
-          Evan Ellingson sebagai jesse Fitzgerald
-          Alec Baldwin sebagai Campbell alexander

SINOPSIS
Tidak seperti kebanyakan anak anak ain yang terlahir ke dunia dengan “normal”, Anna Fitzgerald harus menerima kenyataan bahwa hidupnya sengaja diciptakan oleh orang tuanya memaalui proses Virto fertilization hanya sebagai penyambung nyawa kakak perempuannya. Kate yang menderita Promyelocytic Leukimia akut. Semenjak balita, Anna hidup sebagai “penyedia donor” bagi sang kakak yang memembuatnya mau tidak mau harus mengalami berbagai tindakan medis, yang harus “menyumbang” darahnya bahkan sumsum tulangnya untuk kelangsungan hidup sang kakak, yang sudah tentu melalui proses yang cukup menyakitkana bagi anak seusianya.
Suatu ketika pada saat Anna berusia 13 tahun dan Kate 16 tahun. Anna sekali lagai harus di hadapkan kepada sebuah dilema, dimana kali ini jauh lebih besar dari hanya sekedar memberikan darahnya atau sumsum tulang belakangnya. Penyakit Kate yang semakin bertambah parah membuat fungsi ginjalnya tidak bias berkerja lagi dan sudah tentu ia membutuhkan donor ginja yang identic agar nyawanya tertolong dan harapan itu hanya ada pada Anna. Sementara itu Anna memutuskan untuk tidak lagi memberikan bagian tubuhnya untuk Kate. Bukan karena ia tidak mencintai sang kakak, namun Anna sudah tidak mau lagi menjadi “spare part” bagi san kakak. Ia juga ingin memiliki hidup normal seperti anak-anak lainnya yang bisa hidup dengan melakukan segala aktivitas, tanpa harus was-was akan kesehatannya kerena kehilangan satu ginjalnya. Sudah tentu membuat hidupnya tidak akan pernah bisa hidup normal.
Keputusan Anna tersebut sudah tentu membuat orang tuanya kecewa dan tidak senang. Apalagi sang ibu Sara Fitzgerald yang sangat mencintai Kate, dan bersedia melakukan apapun demi putri tertuanya itu. Merasa terancam, Anna pun menyewa jasa seprang pengacara, Campbell Alexander, untuk membelanya dalam perolehan ha katas tubuhnya sendiri. Tindakan yang dilakukan Anna secara tidak langsung memberikan pengaruh yang besar bagi setiap anggota keluarganya, baik sang ayah, Brian Fitzgerald dan kakak laki-lakinya, Jesse Fitzgerald. Jadi apakah Anna harus mengorbankan hidupnya untk snag kakak tercinta? Apakah orang tua Anna beerhak atas tubuhnya? Apakah cinta seorang ibu terhadap putrinya yang sakit harus mengorbankan kebahagiaan putrinya yang lainnya?

REVIEW
Sudah banyak film-film yang bercerta tentang kehidupan penderita Leukimia atau penyakit kangker ganas dibuat, dan kebanyakan memiliki kesamaan, yaitu mengumbar cerita sedih dan klise. Namun hal ersebut tidak terjadi pada My Sister’s Keeper. Film drama yang diangkat dari novel yang berjudul sama karangan Jodi Picoult ini, menyajikan cerita yang kuat dan berbeda dari film-film yang mengangkat tema sejenis. Walau harus diakui, mungkin bagi sebagian penonton dengan mudah menebak ending film ini. Namun ending bukanlah hal yang terentiing dari film yang di sutradarai oleh Nick Cassavates ini, melainkan proses perjalanan cerita menuju ending itulah yang merupakan bagian yang paling berkesan dari film ini. Apalagi di dukung dengan visual kamera yang cantik, dimana momen momen bahagia maupun sedih mampu ditampilkan dengan indah. Dan ditambah sountrack yang bagus, menjjadikan film yang berdurasi 109 menit ini, mampu memberikan kesan mendalam bagi setiap penontonnya.
Seluruh cast-nya bermain sempurnya. Bahkan artis sekelas Cameron Diaz jarang bisa bermain bagus di drama serius, tampil bagus disini. Malah bisa di bilang dalam My Sister’s Keeper ini adalah penamilan yang terbaik selama ini. Namun hanya satu orang yang bermain paling baik, bukan Abigail Breslin, walaupun disini ia juga bermain baik, melainkan Sofia Vassilieva, sang pemeran kate, yang tampil luar biasa dalam membawakan karakternya sebagai penderita Promyelocytic Leukimia akut.
Overall, tidak bisa di pungkiri kalau My Sister’s Keeper jelas adalah sebuah cerita heartwarming movie yang membuat emosi penontonnya teraduk aduk dan mata berkaca kaca. Namun di sajikan dengan elegan dan tidak terasa “murahan”, My Sister’s Keeper juga ingin mengajarkan, bahawa dalan hidup terkadang harus di pilih sebuah pilihan yang sulit, yang tak jaranga harus mengorbankan sesuatu/seseorang yang dicintai. Namun dari pilihan sulit itulah, secara tidak langsung anda, dan kita juga tentu saja, menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik.
Great Film!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh SCM (Supply Chain Management) Pada Sepatu Adidas

Struktur atau Skema Organisasi

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI BANK BCA CARD CENTRE CABANG SURABAYA