Ulasan Penelitian



Tugas Bahasa Indonesia
Nama   : Rizma Utami
Judul   : Permainan Tradisional Sebagai Media Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
Sumber: Jurnal Penelitian PAUDIA, Volume 1 No. 1, 2011

1.      Abstrak

Kegiatan fisik yang sering dilakukan  oleh anak prasekolah seperti: berguling, melompar, meluncur, berputar, berjalan dan berlari dipercaya dapat menjadi sarana dalam merangsang sistem kepekaan dan sensori bagi anak usia dini. Kegiatan tersebut melibatkan emosi dan fisik setiap individu. Setiap kegiatan yang dilakukan mengandung nilai yang penting bagi aspek perkembangan dasar  anak. Nilai-nilaiyang terkandung dalam setiap permainan dapat menjadi sarana dalam pemecahan masalah yg dihadapi. Penelitian tentang  “Permainan tradisional sebagai media  stimulasi aspek perkembangan  anak usia dini” ini bertujuan untuk : (1) Mencari, merekonstruksi, dan mengklasifikasi permainan tradisional yang ada di Jawa Tengah sesuai dengan nilai budaya masyarakat.  (2) Menganalisis permainan tradisional sebagai sarana  stimulan empat aspek perkembangan anak usia dini yaitu aspek fisik motorik, sosial emosional, kognitif dan bahasa. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi, kuisioner dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu : Tahap I : Tahap pendahuluan/ awal dilakukan dengan observasi lapangan; Tahap II : Pengembangan awal, rancangan untuk mengidentifikasi  permainan tradisional yang dilakukan di TK Tunas Rimba I Semarang;  Tahap III : Melakukan wawancara, pengisian kuisioner / angket tentang  permainan tradisional; dan Tahap IV  : menganalisis  manfaat permainan tradisional sebagai stimulan aspek perkembangan anak.
            Kesimpulan yang ditemukan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat lima jenis permainan tradisional yang dilaksanakan di TK Tunas Rimba I Semarang. Jenis permainan tradisional tersebut merupakan sarana  dalam mengembangkan aspek perkembangan dasar anak, seperti: pisik-mitorik, kognitif, sosial-emosional, dan bahasa. Terlebih lagi, anak usia dini dapat mengenal nilai-nilai budaya lokal yang terdapat dalam setiap jenis permainan.  Hal ini sesuai dengan semboyan pembelajaran pada anak usia dini “Belajar seraya  Bermain”  stimulasi aspek perkembangan anak berasal dari permainan khususnya permainan tradisional budaya leluhur.

2.      Tujuan Penelitian
            Penelitian ini bertujuan untuk:
a.       Mencari,  merekonstruksi, dan mengklasifikasi permainan tradisional yang ada di Jawa Tengah sesuai dengan nilai budaya masyarakat.
b.      Menganalisis permainan tradisional sebagai sarana stimulan empat aspek perkembangan anak usia dini yaitu aspek fisik motorik, sosial emosional, kognitif dan bahasa.

3.      Manfaat penelitian

            Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu:
a.       Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui dan mengklasifikasi jenis permainan tradisional masyarakat yang dapat mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini serta melestarikan keberadaannya.
b.      Bagi pihak lain
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak yang ingin melakukan eksperimen lebih lanjut.
4.      Teori yang digunakan
a.       Hakikat Anak Usia Dini
Dalam batasan yang diberikan oleh  The National Assosiation for The Education of Young Children  (NAEYC) dikatakan bahwa anak usia dini (early childhood) adalah anak yang sejak dilahirkan sampai berusia delapan tahun (Bredekamp 1992:1).
b.      Hakikat Bermain dan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
Para ahli pendidikan menganggap bahwa bermain sebagai kegiatan yang memiliki nilai praktis, artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Bermain merupakan jembatan bagi anak dari belajar informal menjadi formal.
c.       Fungsi Bermain
Bermain memiliki fungsi yang sangat luas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, maupun psikomotorik.

5.      Metode yang digunakan

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif jenis etnografi. Hal ini  dipilih berdasarkan pada ungkapan Spradley bahwa dalam menggali keseluruhan hubungan-hubungan yang ada dalam situasi sosial maka dilakukan dengan terinci, mendalam dan berurutan.  Istilah etnografi menekankan pada proses penelitian maupun hasil dari proses  tersebut. Hasilnya merupakan sebuah perkiraan, jadi etnografi adalah sebuah kajian. Peneliti mengamati kejadian-kejadian secara alami, tidak terdapat manipulasi variabel, simulasi ataupun pemaksaan secara eksternal, sebab etnografi dicirikan sebagai penelitian lapangan.

6.      Hasil Penelitian


7.      Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan temuan dari lapangan tentang permainan tradisional sebagai media atau sarana stimulasi aspek perkembangan anak, dalam hal ini aspek perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, social dan emosional, maka diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
a.      Ada beberapa jenis permainan tradisional yang ditemukan di TK Tunas Rimba I Semarang yang dapat menjadi media atau sarana stumulasi aspek perkembangan anak usia dini (4-6 tahun).
b.      Permainan tradisional tersebut memiliki nilai  kearifan lokal, seperti keberanian, ketangkasan, keterampilan, kelincahan gerak, berfikir strategis, feeling (naluri) yang terasah, persahabatan, kerja sama, gotong royong, kasih saying, menghargai orang lain, sportif, kepatuhan, kesabaran, kehati-hatian,  mengukur, membandingkan, menafsirkan, berfantasi, dan lain sebagainya.
c.       Dunia anak adalah belajar seraya bermain. Dengan bermain anak akan kaya akan pengalaman dalam mengeksplorasi lingkungan dan bersosialisasi dengan teman sebaya, dan hal ini adalah hal penting sebagai media stimulasi perkembangan mereka.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh SCM (Supply Chain Management) Pada Sepatu Adidas

Struktur atau Skema Organisasi

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI BANK BCA CARD CENTRE CABANG SURABAYA