Contoh Kasus Konflik Organisasi
Saya
disini akan membahas beberapa contoh kasus yg sering terjadi dalam suatu
organisasi. Dari pengertian konflik yang sudah diketahui adalah suatu
kondisi perilaku yang tidak tersembunyi atau tidak disembunyikan dimana satu
pihak ingin memenangkan kepentingannya sendiri diatas kepentingan pihak
lain. Jadi banyak kejadian diluar sana yang mementingkan dirinya sendiri
tanpa memikirkan orang lain. Konflik pada dasarnya merupakan suatu proses yang
dimulai pada saat satu pihak merasa dibuat tidak senang oleh nya, atau adanya
itikad akan berbuat tidak menyenangkan kepada pihak lain mengenai sesuatu yang
dianggap oleh pihak pertama hal yang penting.
Langsung
saja kita bahas, kasus-kasus konflik yg sering terjadi di dalam suatu
organisasi.
Contoh pertama:
kejadian kompetisi
persaingan tidak sehat. Di dalam organisasi pasti ada yg namanya posisi / jabatan,
semakin tinggi jabatan, maka semakin tinggi tanggung jawab, dan yg pasti
semakin tinggi juga honornya / gajinya. Seperti
ada istilah, kalau di dunia kerja itu banyak yg menggunakan jurus Injek yg di bawah, sikut yg
di samping, jilat yg di atas. Hahaha.. Tapi hal tersebut memang sering terjadi
dalam sebuah organisasi.
Lalu cara penyelesaiannya
bagaimana ?
Penyelesaiannya, bergantung pada pemimpin tertinggi dalamsuatu organisasi
tersebut. Bagaimana pemimpin tertinggi memberikan pandangan terhadap
bawahannya. Biasanya jika para pemimpin menaruh paradigma pada bawahannya, “yg
bekerja paling baik adalah yg akan dipromosikan dengan jabatan yg lebih
tinggi”, maka jurus
itu pun
terjadi. Akan tetapi jika pemimpin tertinggi memberikan paradigma pada
bawahannya, “bahwa organisasi ini adalah milik kita bersama, dengan tidak
membeda-bedakan atasan dengan bawahan”, maka bawahannya akan merasa memiliki,
inilah yg paling penting dalam perusahaan, bahwa semua anggota merasa memiliki,
sehingga tidak akan terjadi kompetisi persaingan tidak sehat dalam suatu
organisasi. Sehingga yg akan tertanam di dalam pikiran bawahan adalah dia
merasa seperti memiliki keluarga baru di dalam
organisasi tersebut.
Contoh kasus kedua, lebih-kurang dana yg masuk. Dana merupakan jantung
dari jalannya kegiatan operasional suatu organisasi. Di dalam pemasukkan dana
suatu organisasi pasti akan adanya lebih-kurang yg terjadi di dalam dana fisik
dengan dana nonfisik (dana yg tercantum dalam pembukuan). Terkadang hal itu
terjadi dikarenakan 2 hal; akuntannya yg tidak jujur, atau memang dana itu
hilang atau terjadi kesalahan di dalam pembukuan.
Lalu bagaimana cara
penyelesaiannya ? Penyelesaiannya, yg namanya masalah uang adalah
masalah yg memang paling sulit. Intinya, pemimpin tertinggi harus cerdik dalam
merekrut akuntan untuk organisasi yg dijalakannya, maka dari awal perlu
dipilih orang yang memiliki jiwa kejujuran yang tinggi. Seandainya yg
terjadi, memang dana itu hilang atau terjadi kesalahan di dalam pembukuan,
sebagai pemimpin tertinggi kita harus tegas terhadap bawahannya. Akuntan harus
mengganti dana yg hilang dengan memotong gajinya, sehingga akuntan akan lebih
berhati2 dalam bekerja. Dalam cara ini, pemimpin bukannya kejam, akan
tetapi mau mendisiplinkan bawahannya dengan aturan yg tepat. Jika yg terjadi
adalah dana itu dirampok, dan sudah jelas pemimpin
tahu dana itu hilang karena dirampok. Tidak baik juga aturan sebelumnya dilaksanakan.
Apalagi jika dana yg hilang cukup besar. Disini pemimpin harus bijaksana dalam
mengambil keputusan, sebaiknya masukkan saja dana yg hilang itu ke dalam
pembukuan sebagai biaya lain-lain. Dengan demikian,
sang akuntan pun akan merasa bersalah karena dia tidak dapat menjaga dana
tersebut dengan baik, sehingga dia akan bekerja lebih baik dan memiliki rasa
hutang budi terhadap pemimpinnya.
Demikianlah contoh-contoh
kasus yg sering terjadi di dalam perusahaan beserta penyelesaiannya.
Komentar
Posting Komentar